Selasa, 17 Februari 2009

RAGAM KEGIATAN

PENDIDIKAN DAN PENGKADERAN
Sejak berdirinya Pondok Pesantren Hidayatullah Kutai Kartanegara menyadari bahwa dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan tehknologi serta besarnya tantangan dan tuntutan di segala bidang kehidupan, maka upaya peningkatan dan pengembangan mutu sumber daya manusia menjadi prioritas utama.
Sebagai lembaga yang dirintis hanya bermodalkan semangatdan keyakinan, minimnya SDM dan sarana prasarana tidak mengurangi upaya untuk melahirkan kader-kader yang unggul. Sejak tahun didirikan yaitu pada tahun 1995 pendidikan dilakukan bersifat non formal, pada tahun 1999, dengan penuh keterbatasan dibuka pendidikan formal klasikal tingkat SMP, pada tahun 2005 membuka Taman kanak-kanak, dan pada tahun 2008 membuka Madrasah aliyah, pendirian lembaga pendidikan sesuai skala priorotas dan ketesediaan Tenaga (SDM) .
Dikotomi ilmu agama dengan ilmu umum sering membawa korban banyak diantara siswa yang muslim yang bingung menetukan jati diri hanya karena tidak menemukan jati titik temu antara logika dan keyakinan. Salah satunya adalah kontradiksi antara teori evolusi Darwin dengan keyakinan agama bahwa manusia pertama adalah Nabi Adam.
Kenyataan ini menggugah hidayatullah untuk mewujudkan suatu pendidikan yang menyeluruh dan terpadu melaui pradigma pendidikan islam yang disebut pendidikan integral.
Integrasi disini tidak hanya pada muatan materi yang bersifat teoritis kemudian digabungkan, tetapi merupakan totalitas dari semua aspek pendidikan. Integrasi tersebut meliputi integrasi secara utuh kemampuan belajar manusia yang dibedakan yang dibedakan dalam tiga domain yaitu efektif, kognitif dan pisikomotorik. Juga mengintegrasikan teori, peraktek dan penghayatan. Dan yang terpenting adalah mengintegrasikan menejmen profesdional dengan pengelolaan yang bernuansa spritual seperti keikhlasan, ketulusan dan kasih sayan. Konsep integral juga mencakup mengintegrasikan sekolah dengan lingkungan keluarga/ asrama dan juga ling kungan masyarakat yang sudah dikondisikan secara islami.
Dengan sistem integral ini diharapak terbentuk suatu masyarakta belajar( educated society ) dimana bukan hanya santri yang belajar tapi juga guru,pengasuh dan seluruh warga masyarakat yang ada didalam kampus pendidikan.
Dengan terbentuknya masyarakat belajar” yang dibangun atas landasan Al Qur’an dan Sunnah serta nuansa ilmiah yang terus dikembangkan maka insya Allah dikotomi antara ilmu dan agama, sain dan tehnologi serta realita kehidupan dapat dihilangkan.


BIDANG DAKWAH
Menyelenggarakan pembinaan dengan berorentasi pada kebersamaan ummat, yaitu dengan menjadikan urutan turunya wahyu ( Al Alaq, Al Qalam, Al Muzzammil, Al Muddatsir Dan Al Fatihah) sebagi pola pembinaan yang dalam jamaah hidayatullah disebut manhaj sistimatika nuzulnya wahyu. Adapun muatan global pola pembinan sistematika nuzulnya wahyu:
Al ’Alaq Sebagai Landasan Idil
- Lahirnya kesadaran dan pencerahan tentang tuhan
- Lahirnya kesadaran akan kelemahan diri dan kemuliaan tuhan
- Semangat keilmuan yang terbimbing oleh wahyu
Al Qalam Sebagai Landasan Cita-Cita
- Hidup tidak berpijak pada konsep materialisme
- Al qur’an menawarkan hakikan kebahagiaan
- Membangun orientasi masa depan yang abadi
- Siap uji diri di lapangan
- Keyakinan penuh akan janji Allah atas segala petunjuknya
Al Muzzammil Sebagai Landasan Spritual
- Fungsionalisasi intuisi
- Mengasah pisau ruhani
- Perubahan pola pikir kearah Qur’ani
- Sabar membangun diri
Al Muddasstsir Sebagai Landasan Oprasional
- Tampil dilapangan dakawah
- Tunjukkan identitas sebagai pejuang kebenaran
- Mengagungkan nama Allah ( mewujudkan hukum Allah)
- Tazkiah
- Kemandirian
- Sabar dan istiqomah menjalankan tugas
Al Fatihah Gambaran Masyarakat Yang Utuh
- Menyatakan kemerdekaan diri
- Menjalankan tugas-tugas kekhalifahan
- Menjaga nilai nilai keikhlasa
- Belajar dari sejarah orang-orang yang mendapat nikmat Allah
- Waspada terhadap kejahilan dan kesesatan
Kegiatan Yang Dilakukan Saat Ini Adalah :
v Majelis ta’lim dari rumah kerumah dan instansi
v Layanan hutbah jum’at
v Pembinaan baca tulis al qur’an ( Tk/ TPA dan orang dewasa)
v Layanan terjemahan Al Qur’an program akselerasi
v Training manhaj sistimatika nuzulnya wahyu
v Menghidupkan dakwah melalui media cetak( Buletin lembar jum’at)
v Pembinaan masyarakat pedesaan
v Bina keluarga sakinah


BIDANG SOSIAL
Memberikan pendidikan geratis bagi mereka yang tidak mampu utamanya anak- anak yatim piatu dan terlantar.
Memberikan layanan sosial sampai mereka menikah dan mencarikan lapangan hidup baik di dalam kampus maupun di luar.
Menyiapkan fasilitas perumahan kepada mereka yang sudah berumah tangga.
Menyalurkan bakat setiap anak pada bidangnya untuk dikembangkan dengan gratis melalui unit- unit keterampilan yang telah disiapkan untuk meningkatkan layanan pada masyarakat maka dibentukla lembaga khusus yang menagani yaitu panti asuhan yatim piatu dan terlantar.


BIDANG EKONOMI
Ekonomi/ bidang usaha sebagai pilar pendukung yang cukup menentukan keberlangsungan Pondok Pesantren berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkannya dalam rangka mencukupi biaya oprasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar