Selasa, 17 Februari 2009

UNGKAPAN

“Menyebarkan risalah agung Islam ini tidak cukup dengan kemampuan apa adanya. Kita terpanggil membuat wadah untuk ummat dan sekaligus wadah lahirnya kader yang berkarakter, jiwanya bersih dan amanah. Prinsipnya tegas namun penampilannya santun dan menyejukkan”.

KH. Abdullah Said – Pendiri Pondok Pesantren Hidayatullah

“Terpanggil mengurus ummat adalah modal minimal dalam perjuangan, untuk selanjutnya kita membutuhkan mobilitas spiritual yang kuat. Sebagaimana ditampilkan Rasulullah SAW diawal perlangkahan dengan wahyu-wahyu pertamanya. Perkuat aqidah, tajamkan cita-cita ber-Qur’an, kuatkan jiwa hingga mendekat kepada sumber kekuatan, lebur dalam urusan ummat dengan integritas spiritual yang bersih, Insya Allah disitu ada kemenangan”

KH. Abdurrahman Muhammad – Pimpinan Umum Pondok Pesantren Hidayatullah

Menanamkan nilai-nilai Islam pada diri seseorang tidak cukup bila hanya dalam bentuk informasi semata, namun dibutuhkan pengalaman langsung dalam kehidupan keseharian, dengan dukungan tokoh panutan serta situasi lingkungan yang menolong.

Ust. Jumain, S.HI – Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatullah Kutai Kartanegara

AMAL USAHA

Bidang perkebunan dan pertanian:
Ø Pohon karet
Ø Pohon kelapa
Ø Salak
Ø Peternakan
Ø Buah-buahan
Ø Sayur mayur

Bidang Usaha Dan Jasa
Ø Koperasi
Ø Majalah
Ø Penjahitan

RAGAM KEGIATAN

PENDIDIKAN DAN PENGKADERAN
Sejak berdirinya Pondok Pesantren Hidayatullah Kutai Kartanegara menyadari bahwa dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan tehknologi serta besarnya tantangan dan tuntutan di segala bidang kehidupan, maka upaya peningkatan dan pengembangan mutu sumber daya manusia menjadi prioritas utama.
Sebagai lembaga yang dirintis hanya bermodalkan semangatdan keyakinan, minimnya SDM dan sarana prasarana tidak mengurangi upaya untuk melahirkan kader-kader yang unggul. Sejak tahun didirikan yaitu pada tahun 1995 pendidikan dilakukan bersifat non formal, pada tahun 1999, dengan penuh keterbatasan dibuka pendidikan formal klasikal tingkat SMP, pada tahun 2005 membuka Taman kanak-kanak, dan pada tahun 2008 membuka Madrasah aliyah, pendirian lembaga pendidikan sesuai skala priorotas dan ketesediaan Tenaga (SDM) .
Dikotomi ilmu agama dengan ilmu umum sering membawa korban banyak diantara siswa yang muslim yang bingung menetukan jati diri hanya karena tidak menemukan jati titik temu antara logika dan keyakinan. Salah satunya adalah kontradiksi antara teori evolusi Darwin dengan keyakinan agama bahwa manusia pertama adalah Nabi Adam.
Kenyataan ini menggugah hidayatullah untuk mewujudkan suatu pendidikan yang menyeluruh dan terpadu melaui pradigma pendidikan islam yang disebut pendidikan integral.
Integrasi disini tidak hanya pada muatan materi yang bersifat teoritis kemudian digabungkan, tetapi merupakan totalitas dari semua aspek pendidikan. Integrasi tersebut meliputi integrasi secara utuh kemampuan belajar manusia yang dibedakan yang dibedakan dalam tiga domain yaitu efektif, kognitif dan pisikomotorik. Juga mengintegrasikan teori, peraktek dan penghayatan. Dan yang terpenting adalah mengintegrasikan menejmen profesdional dengan pengelolaan yang bernuansa spritual seperti keikhlasan, ketulusan dan kasih sayan. Konsep integral juga mencakup mengintegrasikan sekolah dengan lingkungan keluarga/ asrama dan juga ling kungan masyarakat yang sudah dikondisikan secara islami.
Dengan sistem integral ini diharapak terbentuk suatu masyarakta belajar( educated society ) dimana bukan hanya santri yang belajar tapi juga guru,pengasuh dan seluruh warga masyarakat yang ada didalam kampus pendidikan.
Dengan terbentuknya masyarakat belajar” yang dibangun atas landasan Al Qur’an dan Sunnah serta nuansa ilmiah yang terus dikembangkan maka insya Allah dikotomi antara ilmu dan agama, sain dan tehnologi serta realita kehidupan dapat dihilangkan.


BIDANG DAKWAH
Menyelenggarakan pembinaan dengan berorentasi pada kebersamaan ummat, yaitu dengan menjadikan urutan turunya wahyu ( Al Alaq, Al Qalam, Al Muzzammil, Al Muddatsir Dan Al Fatihah) sebagi pola pembinaan yang dalam jamaah hidayatullah disebut manhaj sistimatika nuzulnya wahyu. Adapun muatan global pola pembinan sistematika nuzulnya wahyu:
Al ’Alaq Sebagai Landasan Idil
- Lahirnya kesadaran dan pencerahan tentang tuhan
- Lahirnya kesadaran akan kelemahan diri dan kemuliaan tuhan
- Semangat keilmuan yang terbimbing oleh wahyu
Al Qalam Sebagai Landasan Cita-Cita
- Hidup tidak berpijak pada konsep materialisme
- Al qur’an menawarkan hakikan kebahagiaan
- Membangun orientasi masa depan yang abadi
- Siap uji diri di lapangan
- Keyakinan penuh akan janji Allah atas segala petunjuknya
Al Muzzammil Sebagai Landasan Spritual
- Fungsionalisasi intuisi
- Mengasah pisau ruhani
- Perubahan pola pikir kearah Qur’ani
- Sabar membangun diri
Al Muddasstsir Sebagai Landasan Oprasional
- Tampil dilapangan dakawah
- Tunjukkan identitas sebagai pejuang kebenaran
- Mengagungkan nama Allah ( mewujudkan hukum Allah)
- Tazkiah
- Kemandirian
- Sabar dan istiqomah menjalankan tugas
Al Fatihah Gambaran Masyarakat Yang Utuh
- Menyatakan kemerdekaan diri
- Menjalankan tugas-tugas kekhalifahan
- Menjaga nilai nilai keikhlasa
- Belajar dari sejarah orang-orang yang mendapat nikmat Allah
- Waspada terhadap kejahilan dan kesesatan
Kegiatan Yang Dilakukan Saat Ini Adalah :
v Majelis ta’lim dari rumah kerumah dan instansi
v Layanan hutbah jum’at
v Pembinaan baca tulis al qur’an ( Tk/ TPA dan orang dewasa)
v Layanan terjemahan Al Qur’an program akselerasi
v Training manhaj sistimatika nuzulnya wahyu
v Menghidupkan dakwah melalui media cetak( Buletin lembar jum’at)
v Pembinaan masyarakat pedesaan
v Bina keluarga sakinah


BIDANG SOSIAL
Memberikan pendidikan geratis bagi mereka yang tidak mampu utamanya anak- anak yatim piatu dan terlantar.
Memberikan layanan sosial sampai mereka menikah dan mencarikan lapangan hidup baik di dalam kampus maupun di luar.
Menyiapkan fasilitas perumahan kepada mereka yang sudah berumah tangga.
Menyalurkan bakat setiap anak pada bidangnya untuk dikembangkan dengan gratis melalui unit- unit keterampilan yang telah disiapkan untuk meningkatkan layanan pada masyarakat maka dibentukla lembaga khusus yang menagani yaitu panti asuhan yatim piatu dan terlantar.


BIDANG EKONOMI
Ekonomi/ bidang usaha sebagai pilar pendukung yang cukup menentukan keberlangsungan Pondok Pesantren berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkannya dalam rangka mencukupi biaya oprasional.

PROFIL PESANTREN HDAYATULLAH KUTAI KARTANEGARA

Pondok Pesantren Hidayatullah Kutai Kartanegara adalah salah satu cabang Hidayatullah dari sekian cabang yang telah tersebar di seluruh penjuru tanah air, yang secara resmi berdiri pada tahun 1995 dengan akte pendirian no. 19 tertanggal 7 Juli 1995, namun kegiatan pondok pesantren hidayatullah di Kutai Kartanegara( Pada saat itu masih Kutai) sudah ada sejak tahun 1990-an tapi masih terbatas menjalin silaturrahhim kepada tokoh-tokoh masyarakat terutama pihak pemerintah daerah dan juga melakukan kegiatan pembinan dakwah dan penyebaran majalah hidayatullah yang merupakan salah satu media dakwah hidayatullah, yang pada saat itu masih dibawa koordinasi cabang samarinda.
Berkat semangat kerja keras dan dibarengi dengan ibadah dan keyakinan yang kuat yang memang sudah menjadi karakter seorang kader Hidayatullah. Pada akhirnya membuahkan hasil. Seorang dermawan Bpk M.Untung menghibahkan tanahnya seluas ± 0,5 ha di Dusun Marangan Desa Loh Sumber Kec. Loa Kulu, dengan modal lokasi inilah Pondok Pesantren Hidayatullah Kutai Kartanegara memantapkan diri. Walaupun lokasinya terbilang terpencil namun tidak mengurangi rasa syukur dan semangat untuk mengembangkannya. Alhamdulullah saat ini berkat kepedulian dari semua pihak , Pondok Pesantren Hidayatullah Kutai Kartanegara telah memiliki beberapa sarana berupa gedung pendidikan permanen, asrama permanen, mesjid serta rumah ustadz (pengasuh) dan lokasi juga semakin berkembang dari 0,5 ha kini sudah berkembang menjadi 6 ha yang di huni 60 santri dan 25 ustadz dan ustadzah. Disamping itu pula keberadaannya cukup diterima oleh masyarakat luas terbukti dengan banyaknya permintaan pembinan dan ceramah baik majelis ta’lim maupun istansi.
VISI
Menjadi lembaga pengkaderan Islam yang unggul, amanah dan mandiri

MISI
Menjadikan masjid sebagai pusat gerakan dan pembinana spritual
Menyelenggarakan pendidikan profesional yang dapat melahirkan kader berakhlaq mulia, cerdas, mandiri dan memiliki tanggung jawab mengangkat martabat ummat
Menjadikan kampus sebagai alat peraga dakwah dan pendidikan, yang islamiah, ilmiah dan alamiah
Membentuk lembaga lembaga ekonomi yang dapat mendukung terselenggaranya proses pendidikan dan pengkaderan

BUDAYA PESANTREN
Yakin dan ikhlas
Berakhlaq mulia, berpikir konseptual dan visioner
Mempertajam kualitas spritual
Semangat dalam pengabdian
Mengangkat kemuliaan islam